sakabuana.com // Pesisir Barat - TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat mengadakan sosialisasi stunting dengan tema "Peran TP-PKK dalam upaya percepatan penurunan angka stunting" yang bertempat di Sekretariat TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat Kecamatan Pesisir Tengah.
Kegiatan Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Ketua TP,-PKK Kabupaten Pesisir Barat Septi Istiqlal dan dihadiri Wakil Ketua TP PKK Yulyanawati Zulqoini, Narasumber dr. Atiek Wulandari Sp.A.,M.Biomed, Pengurus TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat, TP-PKK Kecamatan dan TP-PKK Pekon, Selasa (18/10/22).
Dalam sambutannya Ketua TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat Septi Istiqlal menyampaikan, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang balita yang di akibatkan oleh kekurangan gizi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang ditandai dengan tumbuh badan tidak sesuai denagn usia.
Kunci pencegahan stunting dan penanganan stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan/kelahiran (HPK) yaitu dari hari pertama kehidupan, sehingga perhatian ibu hamil dan balita melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitive, ungkapnya.
Perlu terus kita upayakan dan dibutuhkan keterlibatan semua pihak yang terkait dan berkomitmen menangani stunting. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup masyarakat, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (Bertubuh Pendek/ Kerdil) saja, melainkan juga anak mudah terkena penyakit, terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif,imbuhnya.
Lanjutnya, Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat yang tertuang dalam perpres no. 72 tahun 2021, tentang program fokus TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat yaitu terkait pencegahan dan penurunan stunting. Berdasarkan hasil ssgi tahun 2021 angka stunting secara nasional adalah 24,4% sedangkan untuk angka stunting kabupaten pesisir barat dari data ssgi tahun 2021 yaitu sebesar 22,8% nomor dua tertinggi di provinsi lampung setelah kabupaten tanggamus. Lokus stunting tahun 2022 Kabupaten Pesisir Barat ada di 5 kecamatan, 12 pekon dengan 25 kasus balita stunting.
Ketua TP-PKK Pesisir Barat berharap Sosialisasi stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan sejauh mana pengetahuan dari Pengurus dan Anggota PKK dalam upaya intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan, Kecamatan, Pekon, Sektor/Lembaga Non-Pemerintah dan masyarakat, yang dilaksanakan melalui musrenbang sehingga upaya kita dalam penurunan stunting dapat terealisasi, Pungkasnya.
*(RIFKI)