Pesisir Barat, sakabuana.com - Gelaran "Lampung Sundanese Arta Festival (LSAF) ke VII" yang dilaksanakan di Pekon Negeriratu, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), dihadiri dan dibuka langsung secara resmi oleh Gubernur Lampung, Ir. Arinal Djunaidi, Jumat (21/7/2023).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Paguyuban Pasundan yang ada di Bumi Lampung itu juga dihadiri Bupati Pesibar, Dr. Drs. Agus Istiqlal, S.H., M.H; Pembina Paguyuban Pesibar, Septi Istiqlal; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung; Ketua DPRD Kabupaten Pesibar, Agus Cik, S.Pd; dan Wakil Ketua Paguyuban Pasundan Provinsi Lampung, Prof. Dr. Ir. R. A. Bustomi Rosadi,. M.S.
Selain itu, tampak hadir juga Ketua Paguyuban Pasundan Pesibar, Setiawan Lesmana; Kapolres Pesibar, AKBP. Alsyahendra, S.IK., M.H; Dandim 0422/Lampung Barat (Lambar), Letkol. CZI, Anthon Wibowo; serta para lapisan masyarakat dan tamu undangan dari berbagai organisasi lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Pesibar menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas terlaksananya kegiatan LSAF ke VII, dimana pada gelaran kali ini Pesibar didaulat menjadi tuan rumah. "Pemkab Pesibar sangat mendukung gelaran LSAF. Selain dalam rangka mengangkat ragam budaya yang ada di Pesibar dan Lampung, juga dalam rangka terus memperkenalkan potensi wisata yang ada di Pesibar," tutur Bupati.
Sedangkan Pembina Paguyuban Pasundan Pesibar, Septi Istiqlal, mengatakan bahwa pihaknya bangga dengan terlaksananya LSAF ke VII di Bumi Para Sai Batin dan Ulama itu. "Melalui LSAF membuat saya merasa bangga Lampung dan Sunda bisa saling bersatu," ungkap Septi.
"Selamat datang di Pesibar, selamat menikmati keindahan pariwisata yang ada di Pesibar, dimana ombaknya sudah terkenal hingga mancanegara," imbuh Septi.
Dalam kesempatan tersebut, sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Daerah Pesibar itu, tidak luput meminta para tamu undangan untuk membeli oleh-oleh kerajinan khas Krui, salah satunya yaitu Sinjang (Sarung-red) Pugung.
Pada kesempatan selanjutnya, Gubernur Lampung Arinal mengatakan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi budaya Sunda dan Lampung di Sai Bumi Ruwa Jurai dalam gelaran tersebut. "Semoga acara ini dapat membangkitkan semangat seni dan kebudayaan di daerah Provinsi Lampung," ujar Gubernur.
Gubernur Lampung menambahkan, Ajang festival dua tahunan ini menjadi wadah untuk memperkokoh rasa persaudaraan dan hubungan tali silaturahmi antara warga Lampung yang berasal dari Jawa Barat dan menambah wacana seni budaya Provinsi Lampung.
Menurutnya, festival ini juga menjadi wadah untuk menggali, melestarikan dan mempromosikan seni budaya tradisi dan adat istiadat Sunda, sehingga akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung.
"Khususnya di Pesibar yang tentunya berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat," katanya.
Arinal menjelaskan Lampung dengan beragama suku, agama serta budayanya, menjadikan daerah ini menyimpan potensi budaya multi etnis, yang apabila mampu dikemas dengan baik akan menjadi aset yang tak ternilai harganya.
"Ini sekaligus untuk membentuk karakter dan pekerti masyarakat yang tangguh, serta dapat menjadi penopang utama dalam mengembangkan industri pariwisata daerah," ujarnya.
Festival itu, kata Gubernur Lampung menjadi langkah nyata dari kepedulian masyarakat dan Pemerintah Provinsi Lampung untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sunda dalam rangka memperkuat budaya nasional khususnya di Provinsi Lampung.
"Satukan langkah capai tujuan, membangun Lampung jadi yang terdepan," katanya.
Pembukaan LSAF ke VII tersebut ditandai dengan pemukulan "Gong" oleh Gubernur Lampung.
*(Rifki)